Minggu, 27 November 2011

Fitnah dan KonspirasiBesar di Balik Tragedi11/9

Miris sekali rasanya melihat
tayangan TV One kemarin
dimana keluarga Muslim di
Amerika Serikat mengalami
dikskriminasi yang
menyakitkan! Anak-anak muslim dimanapun mereka
sekolah dicap sebagai teroris!
Sewaktu masuk sekolah
mereka ditanya kamu orang
apa dan agamamu apa? Orang-
orang yang ditanya ini biasanya adalah orang-orang
yang bertampang Arab atau
mungkin dari namanya yang
dicurigai sebagai Muslim.
Semua ini akibat dari
peristiwa 11/9 yang terjadi 10 tahun yang lalu yang sangat
dibesar-dibesarkan oleh media
setempat dari tahun ke tahun!
Padahal kalau kita melihat
realita sebenarnya, amat
sangat kecil kemungkinan pelaku tragedi “Black
September” tsb adalah Muslim
atau orang Arab! Dari hasil
penelusuran orang-orang
yang langsung menyelidiki di
tempat lokasi kejadian, maka besar kemungkinan
pelakunya justru adalah
orang dalam Pemerintahan
yang mempunyai akses ke
gedung-gedung yang
diledakkan. Ini disebabkan karena berdasarkan hasil
penyelidikan bahwa ternyata
gedung-gedung tsb telah
ditanamkan bom yang
terstruktur rapi sebelum
ditabrak pesawat dan ada gedung yang meledak tanpa
ditabrak pesawat. Hal yang
sungguh sangat mustahil bila
dilihat dari sisi keamanan
gedung secara khusus dan
keamanan negara AS secara umum.
Untuk lebih jelasnya, silakan
lihat tayangan video berikut:

Ironisnya, sepuluh tahun
terakhir inilah (setelah
kejadian tragedi 9/11) yang
mengakibatkan terjadinya
radikalisme pemuda,
pelaksanaan operasi-operasi syahid terhadap AS dan
sekutunya, dan mendorong
kaum Muslimin untuk lebih
menggali pemahaman yang
mendasar dan tanpa
kompromi. Fakta Ilmiah di Balik Tragedi
WTC di Amerika
Yang masih menganggap dan
berpendapat bahwa tragedi
pemboman World Trade
Center, 11 September 2001 10 tahun yang lalu, dilakukan
oleh Osama bin Laden atau
oleh kaum teroris dalam hal
ini Umat Islam, adalah sebuah
KEBODOHAN, korban
permainan informasi. Konspirasi Yahudi di balik
peristiwa itu kini terungkap
sudah oleh ahli-ahli fisika dan
intelijen Amerika sendiri.
Apakah mungkin gedung
yang disangga baja itu meleleh hanya karena api?
Mengapa jet-jet tempur AS
tidak mengudara? Siapa
sesungguhnya dalang di balik
Tragedi 11 September?
Jika selama ini opini dunia seolah digiring oleh
pemerintahan Bush untuk
meyakini Tragedi WTC
didalangi oleh Osama, maka
ada sisi lain yang tentu pantas
untuk disimak. Ini setidaknya pendapat banyak kalangan,
mengapa misteri Tragedi 11
September perlu kembali
diperbincangkan setelah 10
tahun berlalu? Ada empat hal
penting yang mendasarinya. Pertama, Prof Dr Morgan
Reymonds (guru besar pada
Texas University, USA)
menyatakan ”Belum ada
bangunan…baja…ambruk
hanya… oleh kobaran api”. Kedua, Michael Meacher
(mantan Menteri Lingkungan
Inggris, 1997 – 2003)
berpendapat ”…perang
melawan terorisme…
dijadikan…tabir kebohongan guna mencapai tujuan-tujuan
strategis geopolitik AS”.
Ketiga, Prof Dr Steven E Jones
(guru besar fisika pada
Birgham Young University,
USA) membeberkan hasil risetnya ”…bahan-bahan
peledak telah diletakkan…di
bangunan WTC”.
Profesor Steven E. Jones dari
Brigham Young University,
Utah, yang melakukan penelitian dari sudut teori
fisika mengatakan bahwa
kehancuran dahsyat seperti
yang dialami Twin Tower
serta gedung WTC 7 hanya
mungkin terjadi karena bom- bom yang sudah dipasang
pada bangunan-bangunan
tersebut. Teori fisika Jones
tersebut tentunya sangat
bertentangan dengan hasil
penelitian FEMA, NIST dan 9-11 Commision bahwa penyebab
utama keruntuhan gedung-
gedung tersebut adalah api
akibat terjangan pesawat
dengan bahan bakar penuh.
Dalam kertas kerjanya berjudul “Why Indeed Did the
WTC Buildings Collapse?” dan
dipublikasikan harian Deseret
Morning News yang terbit di
Salt Lake City dalam situsnya
awal November lalu, Ilmuwan dari Departerment
of Physic and Astronomy,
Brigham Young University itu
menguraikan secara ilmiah
penyebab sesungguhnya dari
kehancuran tersebut. Pihak Brigham Young University
sendiri sebelumnya
mengatakan bahwa isi dari
kertas kerja tersebut
sepenuhnya tanggung jawab
penulis, bukan sebagai pandangan pihak universitas.
“Saya mengimbau dilakukan
suatu investigasi secara serius
atas hipotesa bahwa gedung
WTC 7 dan Menara Kembar
WTC runtuh bukan hanya oleh benturan (pesawat) dan
kebakaran, tapi juga karena
bahan peledak yang sudah
ditempatkan sebelumnya,”
kata Jones. Detik-detik
keruntuhan Menara Kembar WTC, dan juga gedung WTC 7
didekatnya, disaksikan jutaan
pasang mata baik secara
langsung maupun melalui
siaran “live” televisi di seluruh
dunia. Sepuluh tahun telah berlalu dan berbagai peristiwa
penting pun terjadi terkait
dengan tragedi “September
hitam” tersebut, di antaranya
berupa perubahan kebijakan
politik luar negeri AS dan serangan terhadap
Afghanistan, Irak dan Libya.
Jones sendiri dalam kertas
kerjanya tidak menyorot soal
politik dan aksi terorisme,
tapi ia memfokuskan pada teori fisika atas keruntuhan
gedung-gedung tersebut. Ia
tidak mau berspekulasi
mengenai bagaimana bom itu
dipasang dan siapa yang
melakukannya. Dalam paper yang juga
dipublikasikan pada
pertengahan November lalu
oleh situs harian Deseret
Morning News yang terbit di
Salt Lake City, Jones satu persatu mencoba memberi
keyakinan bahwa tidak
mungkin hanya api yang
memporakporandakan
gedung berkonstruksi baja
tersebut. Menurut teori Prof Jones, simetrikal dan
cepatnya keruntuhan gedung-
gedung tersebut
membuktikan bawa
penjelasan resmi FEMA, NIST
dan 9-11 Commission yang kini sudah menjadi pegangan
publik pada umumnya adalah
salah. “Fakta sebenarnya,
tampaknya ada bahan
peledak yang sudah
ditempatkan sebelumnya pada tiga gedung di Ground
Zero itu,” ujar ilmuwan yang
mengambil spesialisasi metal-
catalysed fussion,
archaeometeri dan solar
enegy tersebut. Sebelum dan sesudah peristiwa WTC belum
pernah ada gedung
berkerangka baja yang
hancur total karena
kebakaran. Namun bahan
peledak dapat dengan efektif memotong tiang-tiang baja,”
katanya. Gedung WTC 7, yang
tidak ditabrak pesawat,
runtuh pada petang hari 11
September 2001 dalam 6,6
detik atau hanya 0,6 detik lebih lama dari perjalanan
jatuhnya sebuah benda dari
puncak gedung 47 lantai itu
ke tanah. “Dimana faktor
kelambatan yang harus
terjadi karena kekekalan gaya gerak, yang merupakan
hukum dasar fisika?,”
katanya. Dengan demikian
muncul hipotesa
penghancuran lewat ledakan,
termasuk pada bagian bawah dan tiang-tiang baja
penyangga, sehingga
jatuhnya mendekati
kecepatan benda jatuh bebas.
Puing-puing bekas gedung
itu , memperkuat dugaan kehancuran akibat ledakan
karena sebagian besar materi
gedung menjadi seperti
bubuk. “Bagaimana kita bisa
yakin pada kejanggalan ini
selain kerena bahan peledak?,” katanya. Lelehan
logam yang ditemukan
direruntuhan WTC bisa sebagai
akibat suatu reaksi suhu
tinggi dari bahan ledakan
yang biasa digunakan seperti thermite. Gedung yang jatuh
bukan oleh ledakan tidak
cukup punya energi langsung
untuk mengakibatkan lelehan
metal dalam jumlah besar.
Argumentasi lainnya, untuk menguapkan struktur baja
penyangga diperlukan api
dengan temperatur
mendekati 5.000 derajat
Fahrenheit, sementara barang-
barang kantor dan minyak diesel yang terbakar tidak
bisa mencapai suhu sepanas
itu. Api yang disebabkan oleh
bahan bakar jet dari pesawat
tersebut paling lama hanya
beberapa menit, dan selanjutnya api dari materi
kantor akan membakar
kemana-mana dalam 20
menit. Pendapat Jones yang
kontroversial ini juga
menarik perhatian jaringan televisi MSNBC yang 16
November lalu
mengundangnya untuk
menjadi pembicara dalam
suatu wawancara yang
dipandu Tucker Carlson. “Yang saya lakukan adalah
menghadirkan bukti, ini suatu
hipotesa yang harus diuji. Ada
perbedaan besar dengan yang
sudah disimpulkan, dan saya
hanya ingin mengklarifikasi,” kata Jones dalam wawancara
tersebut. Wawancara dalam
program “The Situation”
MSNBC itu sendiri hanya
berlangsung enam menit
sehingga tidak banyak waktu untuk Jones menjelaskan
lebih jauh mengenai teorinya.
Carlson mengaku bahwa ia
banyak mendapat respon dari
pemirsa mengenai acara
tersebut, yang umumnya memuji atas keberaniannya
menghadirkan Jones dalam
program itu. Ada juga
pemirsa melalui e-mail yang
memprotes karena sempitnya
waktu yang disediakan untuk Jones menjelaskan soal
konspirasi, katanya. Meskipun
memakai dasar-dasar ilmu
alam, pandangan Jones
memang merupakan hal yang
sangat sensitif, karena bisa berpengaruh pada hal-hal
lainnya di balik tragedi yang
menewaskan ribuan jiwa
tersebut. Menurut Deseret
Morning News, Jones juga
akan mempublikasikan teorinya itu dalam bentuk
buku berjudul “The Hidden
History of 9/11″
Dugaan bahwa serangan 9/11
merupakan rancangan AS
banyak mengemuka setelah para ahli melakukan
pengamatan dan analisa
terhadap foto, rekaman
video, dan pernyataan saksi
mata pada saat kejadian. Salah
satu hasil penelitian dirilis oleh Dave von Kleist, penyiar TV
dan radio, dan William Lewis,
sutradara film documenter,
dalam situs mereka ‘911 In
Plane Site’. Mereka meneliti
keanehan-keanehan serangan 9/11 baik terhadap WTC
maupun markas Pentagon.
Gedung WTC, pagi 11
September 2001, ditabrak oleh
2 pesawat Boeing 767.
Menurut laporan AS, 2 pesawat itu bersama 2
pesawat lainnya (yang
menyerang Pentagon dan
yang jatuh di Pennsylvania)
merupakan pesawat
komersial berpenumpang yang dibajak 19 orang Timur
Tengah. Penerbangan
bernomor 11 (Flight 11)
menabrak menara utara WTC
pukul 8.46 dan penerbangan
175 (Flight 175) menabrak menara selatan pukul 9.02.
Inilah keanehan-keanehan
seputar peristiwa tersebut:
Selama ini yang kita
mendengar bahwa yang
menabrak WTC adalah pesawat komersial yang
dibajak. Sebuah pesawat
komersial tentu mempunyai
jendela di samping kursi
penumpang. Marc Bernback,
karyawan Fox News, menyatakan pada acara live
TV bahwa pesawat yang ia
lihat menghantam menara
selatan (Flight 175) terbang
begitu rendah sehingga ia bisa
menyatakan bahwa pesawat komersial itu tak punya
jendela. Pernyataan ini
diulangi 2 kali dalam
wawancara yang sama. Ia
juga menyinggung bahwa,
“Tampaknya pesawat itu tidak berasal dari sekitar sini”
sambil berspekulasi bahwa
pesawat itu berasal dari
pangkalan militer –bukan
bandara komersial. Kru 911 in
Plane Site kemudian menemukan foto Boeing 767
versi militer. Angkatan Udara
AS membeli pesawat ini
untuk mengganti pesawat
KC-130. Pesawat ini betul-
betul tidak mempunyai jendela penumpang! Yang
mengejutkan, pesawat ini
berfungsi sebagai tanker
pembawa bahan bakar.
Inikah pesawat yang
menabrak menara selatan WTC?
Masih dengan Flight 175. Jika
rekaman video diputar
dengan kecepatan 2% dari
kecepatan normal, akan
terlihat sesaat sebelum pesawat menubruk gedung
muncul kilatan cahaya merah
terang dari samping kanan
hidung pesawat. Beberapa
orang menduga bahwa itu
hanyalah pantulan sinar matahari. Namun, secara
fisika, pantulan hanya dapat
dilihat dari satu sudut
pandang. Jika kita bergerak
menjauh dari posisi di mana
pantulan muncul, pantulan tersebut tak akan terlihat lagi.
Ternyata, kilatan ini
tertangkap oleh 4 kamera
yang berada pada posisi
berbeda. Spekulasi lain adalah
kilatan tersebut berasal dari lampu tanda akan mendarat
yang berada di sisi bawah tiap
sayap pesawat. Pada saat itu,
cahaya kuat tersebut
terpancar di permukaan
dinding gedung. Dugaan ini terbantahkan dengan
rekaman-rekaman video lain.
Dalam rekaman video dari sisi
bawah pesawat, kita
mempunyai pandangan jelas
terhadap sisi lain pesawat. Ternyata, di sisi kiri pesawat
tak ada kilatan serupa. Kilatan
merah tersebut hanya muncul
di sisi kanan pesawat. Apakah
fungsi kilatan cahaya
tersebut? Bagaimana dengan menara pertama (Flight 11)?
Jika rekaman kejadian
tabrakan menara pertama
diperlambat, kita akan
melihat kilatan sesaat yang
cukup besar terjadi hanya sesaat sebelum pesawat
tersebut menabrak sisi luar
gedung. Kilatan tersebut
tampak seperti ledakan asap
putih yang besar dan padat.
Dugaan sementara dari kejadian ini adalah dinding
luar menara sedang
mengalami penghancuran
sehingga muncul bola kabut
raksasa yang berisi debu dan
serpihan-serpihan gedung. Tapi, ketika video tersebut
diputar dalam gerak lambat
secara terbalik dari akhir ke
awal, akan terlihat sangat
jelas bahwa pesawat berada
dalam jarak cukup jauh dari gedung sebelum letusan itu
terjadi. Apa yang
menyebabkan kilatan putih
ini?
Fox News, CNN, MSNBC, dan
jaringan berita lainnya menyediakan rekaman video
live dari para saksi mata yang
mengklaim bahwa mereka
mendengar ledakan-ledakan
lain yang keluar dari dalam
dan sekitar WTC setelah kedua pesawat itu menabrak kedua
menara. Saksi mata ini terdiri
dari polisi, petugas pemadam
kebakaran, reporter, pebisnis
yang sedang berada di sekitar
tempat kejadian. Dalam “The Filmmaker’s Commemorative
Edition”, sebuah film tentang
regu pemadam kebakaran
New York, pemadam
kebakaran lain
memperingatkan dengan jelas tentang kemungkinan
peledak peruntuh yang
sedang dipasang di menara
selatan dan utara WTC, “Lantai
demi lantai gedung itu runtuh.
Sepertinya mereka mempunyai detonator yang
biasa dipasang untuk
meruntuhkan sebuah
gedung.” Para reporter
membuat perbandingan
tentang bagaimana kedua menara jatuh dengan cara
sebagaimana sebuah
bangunan sengaja
diruntuhkan. Satu per satu
reporter melaporkan, “Kami
mendengar sebuah ledakan keras”, “Kami melaporkan
ledakan kedua”, “Kami
melaporkan ledakan keempat
sekarang”, “Puncak gedung
baru saja meledak”, ”Kami
mendengar ledakan sangat keras, sebuah ledakan, tidak
jelas mengapa ledakan itu
terjadi.” Apakah WTC tidak
hanya ditabrak pesawat?
WTC sengaja diruntuhkan?
Siapa yang bisa memasang peledak-peledak peruntuh
gedung di WTC?
Jika pesawat yang menabrak
WTC bukan pesawat
komersial, bagaimana dengan
penumpang kedua pesawat komersial no 175 dan no 11?
911 In Plane Site menulis, “Jika
kamu mempunyai anggaran
tak terhingga, kamu dapat
membuat orang berbicara
apapun, melakukan apa pun, dan pergi ke manapun –dan
tak ada yang berkata bahwa
itu merupakan pilihan.”
Apakah sebenarnya yang
terjadi pada pagi 11
September 2001 di WTC? Tak banyak yang tahu. Cuma,
yang timbul di hati warga AS
setelah melihat analisa Dave
VonKleist, mereka merasa
pemerintah AS menutup-
nutupi sesuatu. Mereka merasa pemerintah AS
mengkhianati mereka.
Penelitian yang dilakukan
oleh 911 In Plane Site –dan
selain mereka- memberi sisi
pandang lain bahwa masih ada fakta yang tidak
terungkap dan ditutupi oleh
AS.
Sumber: http://
www.markaz31.com/2011/09/
aqiqah-surabaya_04.html Berikut link-link lain yang
sangat bagus dan menarik
yang semakin membuktikan
bahwa ada fitnah dan
konspirasi besar di balik
peristiwa 11/9: *) https://
answering.wordpress.com/2011/09/07/
banyak-warga-dunia-
percaya-ada-konspirasi-pada-
serangan-11-september/
*) http:// nustaffsite.gunadarma.ac.id/
blog/viyan/2008/09/15/
fakta-ilmiah-di-balik-tragedi-
wtc/comment-page-1/
*) http://info-
rahman.blogspot.com/2011/05/ kebohongan-amerika-dibalik-
peristiwa-11.html
*) http://
ahmadsamantho.wordpress.com/2010/03/19/
italia-bongkar-konspirasi-
besar-mossad-cia-dalam- peristiwa-wtc-11-september/
*) http://
www.pasulukanlokagandasasmita.com/
paska-11-september-hidup-
fasisme/
*) http:// kakniam.files.wordpress.com/2011/04/
pengaruh_aipac_terhadap_kebijakan_as.pdf
*) http://
www.wowkeren.com/
berita/tampil/00010774.html

Mungkin banyak dari Anda
yang bertanya: Apa
sebenarnya tujuan
Pemerintah Bush pada waktu
itu? Apakah hanya untuk
menghancurkan orang-orang Islam? Jawabannya tidak!
Tujuan akhirnya adalah untuk
menciptakan negara Israel
Raya yang luas wilayahnya
hampir meliputi seluruh
Jazirah Arab! Negara Israel Raya ini nantinya akan
menjadi negara adikuasa
menggantikan AS. Namun
bedanya, negara ini tidak
memiliki belas kasihan sama
sekali untuk meghancurkan dunia sekaligus terus untuk
memperbudaknya!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar